SISTEM GERAK MANUSIA

Diposting oleh Fita Nafisa , Kamis, 10 November 2011 00.24


Otot merupakan alat gerak aktif. Pada umumnya hewan mempunyai kemampuan untuk bergerak. Gerakan tersebut disebabkan karena kerja sama antara otot dan tulang. Tulang tidak dapat berfungsi sebagai alat gerak jika tidak digerakan oleh otot. Otot mampu menggerakan tulang karena mempunyai kemampuan berkontraksi.
Kerangka manusia merupakan kerangka dalam, yang tersusun dari tulang keras (osteon) dan tulang rawan (kartilago)



Fungsi kerangka:
1. Untuk menggerakan tubuh serta menentukan bentuk tubuh.
2. Melindungi alat-alat tubuh yang penting dan lemah, misalnya otak, jantung, dll.
3. Tempat melekatnya otot-otot
4. Tempat pembentukan sel darh merah dan sel darah putih
5. Alat gerak pasif

a. Tulang Rawan :
• Tulang rawan hanya mengandung sedikit zat kapur sehingga lunak.
• Tulang rawan terdapat pada bayi, dan bagian-bagian tertentu pada kerangka dewasa.

b. Tulang Keras :
Merupakan bagian utama pada kerangka dewasa. Susunanya terdiri dari sedikit sel-sel, dan matriknya diperkuat dengan zat kapur, sehingga kuat dan keras. Berdasarkan strukturnya, tulang keras dibedakan menjadi tulang kompak(padat) dan tulang spons. Sedangkan berdasarkan bentuknya dibedakan menjadi tulang pipih, tulang pendek, dan tulang panjang.
• Rongga di dalam tulang berisi sumsum tulang ada 2 macam yaitu sumsum kering dan sumsum merah.
• Pertumbuhan tulang terjadi pada tulang rawan embrional dan kemudian pada cakra epifise.

Persendian
Persendian adalah hubungan antara dua tulang atau lebih.

Persendian dibedakan menjadi 2 yaitu:
● 1. Hubungan Sinartrosis
• Sinkondrosis : antara tulang dihubungkan melalui tulang rawan sehingga memungkinkan sedikit gerak akibat elastisitas tulang rawan.
Contoh :
hubungan tulang rusuk dengan tulang dada.
Hubungan ruas-ruas tulang belakang.
• Sinfibrosis : kedua ujung tulang dihubungkan dengan jaringan ikat fibrosis yang pada akhirnya mengalami penulangan dan tidak memungkinkan adanya gerak.
Contoh :
Hubungan antar tulang-tulang tengkorak

● 2. Hubungan Diartrosis
Hubungan antar tulang ini memunkinkan terjadinya gerak karena pada ujung-ujung tulang terdapat lapisan tulang rawan hyalin, yang dilumasi dengan cairan synovial, meliputi :
• Sendi Engsel, terdapat pada hubungan antara :
o ruas-ruas jari
o siku
o lutut

• Sendi Putar, terdapat pada hubungan antara :
o tulang hasta dengan pengumpil
o tulang kepala dengan tulang atlas

• Sendi Pelana, terdapat pada hubungan antara :
o Ruas-ruas jari dengan telapak kaki

• Sendi Peluru, terdapat pada hubungan antara :
o tulang lengan dengan gelang bahu
o tulang paha dengan gelang panggul

• Sendi Kaku, terdapat pada hubungan antara :
o tulang-tulang pergelangan tangan
o tulang-tulang pergelangan kaki

Kelainan Pada Tulang
*-Kelainan tulang karena kebiasaan yang salah :
• Lordosis, tulang punggung yang terlalu bengkok ke depan
• Kiposis, tulang punggung yang terlalu bengkok ke belakang
• Skoliosis, tulang punggung yang bengkok ke kiri atau ke kanan

*-Kelainan tulang karena kekurangan gizi
• Kekurangan zat gizi seperti vitamin D, zat kapur, dan fosfor, dapat menimbulkan gangguan proses pembentukan tulang.

*-Fraktura (patah tulang)
*-Fisura (retak tulang)
*-Arthritis (radang sendi)
*-Memar

Sistem Otot
● Jenis-jenis Otot
• Otot Polos
• Otot Lurik/otot rangka
• Otot Jantung (miokardium)



● Cara Kerja Otot
Dengan adanya protein khusus aktin dan miosin, otot bekerja dengan memendek (berkontraksi) dan mengendur (relaksasi)

Cara kerja otot dapat dibedakan :
• Secara antagonis atau berlawanan; yaitu cara kerja dari dua otot yang satu berkontraksi dan yang lain relaksasi.
Contoh: Otot trisep dan bisep pada lengan atas.

• Secara sinergis atau bersamaan; yaitu cara kerja dari dua otot atau lebih yang sama berkontraksi dan sama-sama berelaksasi.
Contoh : – otot-otot pronator yang terletak pada lengan bawah
- otot-otot dada
- otot-otot perut

SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA

Diposting oleh Fita Nafisa , Senin, 07 November 2011 00.41




SUMBER : http://9reeners.wordpress.com/2009/01/30/sistem-peredaran-darah-manusia/

Struktur Alat Peredaran Darah Pada Manusia

Sistem peredaran darah pada manusia tersusun atas jantung sebagai pusat peredaran darah, pembuluh-pembuluh darah dan darah itu sendiri.

Sistem peredaran darah pada manusia

1. Jantung

Jantung mempunyai empat ruang yang terbagi sempurna yaitu dua serambi (atrium) dan dua bilik (ventrikel) dan terletak di dalam rongga dada sebelah kiri di atas diafragma. Jantung terbungkus oleh kantong perikardium yang terdiri dari 2 lembar :
a. lamina panistalis di sebelah luar
b. lamina viseralis yang menempel pada dinding jantung.

Jantung memiliki katup atrioventikuler (valvula bikuspidal) yang terdapat di antara serambi dan bilik jantung yang berfungsi mencegah aliran dari bilik keserambi selama sistol dan katup semilunaris (katup aorta dan pulmonalis) yang berfungsi mencegah aliran balik dari aorta dan arteri pulmonalis kiri ke bilik selama diastole.

Struktur jantung

2. Pembuluh Darah

Pembuluh darah terdiri atas arteri dan vena. Arteri berhubungan langsung dengan vena pada bagian kapiler dan venula yang dihubungkan oleh bagian endotheliumnya.

struktur pembuluh darah

Arteri dan vena terletak bersebelahan. Dinding arteri lebih tebal dari pada dinding vena. Dinding arteri dan vena mempunyai tiga lapisan yaitu lapisan bagian dalam yang terdiri dari endothelium, lapisan tengah yang terdiri atas otot polos dengan serat elastis dan lapisan paling luar yang terdiri atas jaringan ikat ditambah dengan serat elastis. Cabang terkecil dari arteri dan vena disebut kapiler. Pembuluh kapiler memiliki diameter yang sangat kecil dan hanya memiliki satu lapisan tunggal endothelium dan sebuah membran basal.

Perbedaan struktur masing-masing pembuluh darah berhubungan dengan perbedaan fungsional masing-masing pembuluh darah tersebut.

Sistem Peredaran Darah Manusia

Macam-macam Pembuluh Darah

Pembuluh darah terbagi menjadi :

A. Pembuluh darah arteri

1. Tempat mengalir darah yang dipompa dari bilik
2. Merupakan pembuluh yang liat dan elastis
3. Tekanan pembuluh lebih kuat dari pada pembuluh balik
4. Memiliki sebuah katup (valvula semilunaris) yang berada tepat di luar jantung
5. Terdiri atas :
5.1 Aorta yaitu pembuluh dari bilik kiri menuju ke seluruh tubuh
5.2 Arteriol yaitu percabangan arteri
5.3 Kapiler :
a. Diameter lebih kecil dibandingkan arteri dan vena
b. Dindingnya terdiri atas sebuah lapisan tunggal endothelium dan sebuah membran basal
6. Dindingnya terdiri atas 3 lapis yaitu :
6.1 Lapisan bagian dalam yang terdiri atas Endothelium
6.2 Lapisan tengah terdiri atas otot polos dengan Serat elastis
6.3 Lapisan terluar yang terdiri atas jaringan ikat Serat elastis

B. Pembuluh Balik (Vena)

1. Terletak di dekat permukaan kulit sehingga mudah di kenali
2. Dinding pembuluh lebih tipis dan tidak elastis.
3. Tekanan pembuluh lebih lemah di bandingkan pembuluh nadi
4. Terdapat katup yang berbentuk seperti bulan sabit (valvula semi lunaris) dan menjaga agar darah tak berbalik arah.
5. Terdiri dari :
5.1. Vena cava superior yang bertugas membawa darah dari bagian atas tubuh menuju serambi kanan jantung.
5.2. Vena cava inferior yang bertugas membawa darah dari bagian bawah tubuh ke serambi kanan jantung.
5.3. Vena cava pulmonalis yang bertugas membawa darah dari paru-paru ke serambi kiri jantung.

Sistem Peredaran Darah Manusia

Macam Peredaran Darah

Peredaran darah manusia merupakan peredaran darah tertutup karena darah yang dialirkan dari dan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah dan darah mengalir melewati jantung sebanyak dua kali sehingga disebut sebagai peredaran darah ganda yang terdiri dari :

1. Peredaran darah panjang/besar/sistemik

Adalah peredaran darah yang mengalirkan darah yang kaya oksigen dari bilik (ventrikel) kiri jantung lalu diedarkan ke seluruh jaringan tubuh. Oksigen bertukar dengan karbondioksida di jaringan tubuh. Lalu darah yang kaya karbondioksida dibawa melalui vena menuju serambi kanan (atrium) jantung.

2. Peredaran darah pendek/kecil/pulmonal

Adalah peredaran darah yang mengalirkan darah dari jantung ke paru-paru dan kembali ke jantung. Darah yang kaya karbondioksida dari bilik kanan dialirkan ke paru-paru melalui arteri pulmonalis, di alveolus paru-paru darah tersebut bertukar dengan darah yang kaya akan oksigen yang selanjutnya akan dialirkan ke serambi kiri jantung melalui vena pulmonalis.

Proses peredaran darah dipengaruhi juga oleh kecepatan darah, luas penampang pembuluh darah, tekanan darah dan kerja otot yang terdapat pada jantung dan pembuluh darah.

Pada kapiler terdapat spingter prakapiler mengatur aliran darah ke kapiler :

1. Bila spingter prakapiler berelaksasi maka kapiler-kapiler yang bercabang dari pembuluh darah utama membuka dan darah mengalir ke kapiler.
2. Bila spingter prakapiler berkontraksi, kapiler akan tertutup dan aliran darah yang melalui kapiler tersebut akan berkurang.

Pada vena bila otot berkontraksi maka vena akan terperas dan kelepak yang terdapat pada jaringan akan bertindak sebagai katup satu arah yang menjaga agar darah mengalir hanya menuju ke jantung.

Sistem Peredaran Darah Manusia

Kelainan Pada Sistem Peredaran Darah

Kelainan atau penyakit pada sistem peredaran darah antara lain:

1. Arteriosklerosis yaitu pengerasan pembuluh nadi karena endapan lemak berbentuk plak (kerak) yaitu jaringan ikat berserat dan sel-sel otot polos yang di infiltrasi oleh lipid (lemak)

2. Anemia yaitu rendahnya kadar hemoglobin dalam darah atau berkurangnya jumlah eritrosit dalam darah

3. Varises yaitu pelebaran pembuluh darah di betis

4. Hemeroid (ambeien) pelebaran pembuluh darah di sekitar dubur

1. Ambolus yaitu tersumbatnya pembuluh darah karena benda yang bergerak.
2. Trombus yaitu tersumbatnya pembuluh darah karena benda yang tidak bergerak .
3. Hemofili yaitu kelainan darah yang menyebabkan darah sukar membeku (diturunkan secara hereditas)
4. Leukemia (kanker darah ) yaitu peningkatan jumlah eritrosit secara tidak terkendali.
5. Erithroblastosis fetalis yaitu rusaknya eritrosit bayi/janin akibat aglutinasi dari antibodi yang berasal dari ibu.
6. Thalasemia yaitu anemia yang diakibatkan oleh rusaknya gen pembentuk hemoglobin yang bersifat menurun.
7. Hipertensi yaitu tekanan darah tinggi akibat arteriosklerosis

JARINGAN TUMBUHAN

Diposting oleh Fita Nafisa , Kamis, 03 November 2011 01.17

sumber : http://preparatpecah.tripod.com/index_files/Page596.htm
Awal masa pertumbuhan tumbuhan dikenal dengan istilah perkecambahan.

· Perkecambahan adalah munculnya plantula (tanaman kecil) dari dalam biji.

· Pada kecambah terdapat bagian yang disebut calon tunas (plumulae) dan calon akar (radicle) yangs elanjutnya disebut promeristem.

· Proses pendewasaan atau pematangan disebut dengan istilah deferensiasi. Deferesiansi dapat diartikan proses perubahan bentuk sel yang disesuaikan dengan fungsinya.
· Hasil proses deferensiasi pada promeristem akan menghasilkan jaringan meristem yang berupa protoderm, prokambium, dan meristem dasar.
· Berdasarkan sifatnya, ada dua macam jaringan yang menyusun tubuh tumbuhan, yaitu jaringan muda dan jaringan dewasa.

Jaringan muda mempunyai sifat selalu membelah sehingga mempunyai fungsi menambah panjang akar maupun batang.



JARINGAN MUDA (MERISTEM)

· Jaringan yang sel-selnya selalu aktif membelah disebut jaringan meristem. Sel-sel hasil pembelahan jaringan ini akan mengalami pendewasaan dan deferensiasi membentuk berbagai jaringan lain yang mempunyai fungsi tertentu.

· Ciri-ciri dari jaringan meristem adalah memiliki deinding sel yang tipis, bentuk selnya isodiametris, kaya akan protoplasma, tidak mengandung makanan cadangan, dan vakuolanya kecil-kecil.

· BERDASARKAN ASALNYA jaringan meristem dibagi menjadi 3 macam yaitu promeristem (jaringan meristem yang telah ada ketika tumbuhan masih dalam tingkat embrio), meristem primer (terdiri atas sel-sel embrionik yang aktif melakukan pembelahan), dan meristem sekunder (meristem yang berasal dari jaringan dewasa yang berubah menjadi embrional kembali).

BERDASARKAN LETAKNYA jaringan meristem dibagi menjadi 3 macam yaitu meristem apical (terletak pada ujung akar dan ujung batang), meristem interkalar (terletak di bagian pangakl tiap buku pada tumbuhan), dan meristem lateral (terletak di ketiak cabang).


JARINGAN DEWASA

JARINGAN EPIDERMIS adalah jaringan terluar sebagai penutup seluruh permukaan tubuh tumbuhan. Fungsinya adalah untuk melindungi tubuh tumbuhan dari serangan hewan atau manusia. Sel-sel epidermis mengalami beberapa modifikasi menjadi berbagai bentuk yaitu stomata (sebagai tempat pertukaran gas), trikomata (dibagi menjadi dua yaitu trikoma glandular dan trikoma non glandular), lenti sel (fungsinya sebagai tempat pertukaran gas 02 dan co2), bulu-bulu akar (berfungsi untuk memperluas bidang penyerapan air dan mineral dari dalam tanah agar berlangsung dengan cepat), spina (dibedakan menjadi dua yaitu spina asli dan spina palsu), velamen (berfungsi sebagai alat penyimpan air), sel kipas (berfungsi sebagai penyimpan air), dan sel kersik (disebut juga sel silica).



JARINGAN PARENKIM (DASAR)
· Jaringan parenkim merupakan jaringan penyusun sebagian besar organ tumbuhan, baik pada akar, batang, daun, maupun biji.

Berdasarkan fungsinya, jaringan parenkim dikelompokkan menjadi empat yaitu parenkim asimilasi (untuk fotosintesis), parenkim udara (untuk menyimpan udara), parenkim penyimpan cadangan makanan (untuk menyimpan cadangan makanan), parenkim air (untuk menyimpan air), parenkim pengangkut (untuk mengangkut air dan unsure hara serta parenkim yang mengedarkan zat-zat makanan hasil fotosintesis), parenkim pengangkut luka (memiliki kemampuan regenerasi dengan cara membelah diri)

BERKAS PENGANGKUT

· Merupakan jaringan pada tumbuhan yang berfungsi untuk proses transportasi yang terdiri dari xylem dan floem.
· Xylem berguna untuk mengangkut air dan mineral dari akar ke daun.
Floem berguna untuk mengangkut hasil fotosintesis ke seluruh tubuh.



JARINGAN PENGUAT
· Jaringan penguat pada tumbuhan ada dua macam, yaitu kolenkim dan sklerenkim.
· Jaringan kolenkim merupakan jaringan penguat yang berasal dari jaringan parenkim yang mengalami penebalan selulosa pada bagian sudut-sudutnya sehingga sifat selnya merupakan sel yang hidup. Jaringan kolenkim berfungsi sebagai penguat pada tumbuhan muda dan tumbuhan herba, baik pada organ akar, batang, daun, maupun bunga dan buah.

Jaringan sklerenkim merupakan jaringan penguat yang sel-selnya sudah mati dengan penebalan lignin secara melingkar. Jaringan sklerenkim banyak ditemukan pada tumbuhan yang sudah tidak mengalami pertumbuhan dan perkembangan, yaitu pada tumbuhan monokotil dan dikotil yang sudah tua. Sel sel sklerenkim dibedakan menjadi sklereid dan serat (serabut).


ORGAN TUMBUHAN
· DAUN ciri-cirinya : berbentuk lembaran dan berwarna hijau, memiliki zat hijau daun (klorofil), tersusun atas jaringan epidermis atas mesofil dan epidermis bawah. Pada daun monokotil, mesofilnya tidak terdeferensiasi sedangkan pada daun dikotil mesofilnya terdeferensiasi menjadi parenkim palisade dan parenkim spons.
· BATANG cirri-cirinya : berbentuk silinder, pada saat muda berwarna hijau karena epidermis dan parenkim nya masih membantu aktivitas fotosintesis. Batang berfungsi sebagai penyangga tubuh tumbuhan, tempat melekatnya akar dan daun. Struktur jaringan penyusun batang secara umum dari luar ke dalam terdiri atas epidermis, parenkim korteks, endodermis, dan silinder pusat. silinder pusat batang tersusun secara urut dari luar kearah dalam, yaitu perikambium, berkas pengangkut, dan empulur. Perbedaan antara batang monokotil dan dikotil adalah : pada batang dikotil terdapat silinder pusat (empulur), letak berkas pengangkutnya teratur melingkar, dan tipe berkas pengangkutnya kolateral terbuka, dan memiliki kambium. Sedangkan batang monokotil tidak memiliki empulur, berkas pengangkutnya kolateral tertutup, dan letak berkas pengangkutnya tersebar.
· AKAR berfungsi untuk menyerap air dan mineral serta menopang batang tumbuhan. Struktur akar terdiri atas epidermis, parenkim korteks, endodermis, dan silinder pusat.
· Proses penyerapan air dilakukan secara osmosis dan penyerapan mineral yang terlarut dalam air tanah dilakukan secara difusi.

· Air tanah dapat dibedakan menjadi 4 macam yaitu air kimia, air higroskopis, air kapiler, dan air gravitasi.

· Cara tumbuhan untuk mempertahankan tekanan osmosisnya, yaitu dengan melakukan proses pengeluaran air dengan cara transpirasi maupun gutasi.

· PENGANGKUTAN EKSTRAVASIKULER adalah pengangkutan air dan mineral yang berlangsung di luar berkas pengangkutan. Sistem ini berlangsung dengan dua cara : pengangkutan apoplas (pengangkutan ekstravasikuler yang berlangsung melalui ruang-ruang antarsel. Pengangkutan ini terjadi pada endodermis yang dindingnya terdapat pita kaspari yang sulit ditembus air) dan pengangkutan simplas (pengangkutan ekstravasikuler yang berlangsung melalui sitoplasma antar sel yang dibantu oleh plasmodesmata).

· PENGANGKUTAN INTRAVASIKULER adalad pengangkutan zat dalam tubuh tumbuhan yang melalui berkas pengangkut. Pengangkutan air dan mineral oleh xylem disebut transportasi sedangkan pengangkutan hasil fotosintesis oleh floem disebut translokasi. Faktor intern yang berpengaruh adalah lebar, panjang, dan jumlah pembuluh xylem sedangkan faktor ekstern yang berpengaruh adalah ketersediaan air di dalam tanah, kelembaban udara, suhu udara, tekanan udara, dan kecepatan angin.

· Pengangkutan air dan mineral dari xylem akar ke xylem batang dan kemudian sampai ke xylem daun dapat terjadi karena adanya kekuatan-kekuatan seperti :


o DAYA TEKAN AKAR adalah kemampuan sel-sel akar untuk mendorong air dalam xylem akar menuju ke jaringan di atasnya. Kemampuan sel-sel akar ini disebabkan oleh akar menyerap air secara terus-menerus sehingga tekanan tugornya naik.



Gambar 3. Tekanan Tugor

o DAYA KAPILARITAS adalah kemampuan xylem batang untuk menaikkan permukaan air lebih tinggi disbanding dengan yang diluar pembuluh karena daya adhesi pada air dan mineral lebih besar disbanding dengan daya kohesinya.

o DAYA ISAP adalah kemampuan daun untuk mengambil atau menyerap air dari batang karena tekanan osmosis sel-sel daun lebih tinggi dibandingkan sel-sel pada batang. Perbedaan tekanan osmosis disebabkan daun selalu mengeluarkan airnya lewat peristiwa gutasi.